|  | 
| Shovie, Relawan Asal Inggris di Pantai Maiq Anyir Kelurahan Ijobalit Lombok Timur. Kamis, (30/10/2025). | 
Lombok Timur — Relawan asal Inggris, Miss Shovie, menilai pentingnya keberlanjutan sistem pendidikan bagi anak-anak agar mau belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan. Ia menekankan, proses belajar tidak harus kaku dan menegangkan, melainkan bisa dilakukan dengan metode yang fleksibel dan kreatif agar anak-anak tertarik tanpa merasa terpaksa.
Menurut Shovie, keterbatasan ekonomi keluarga bukanlah penghalang bagi anak untuk belajar. Dengan dukungan lingkungan dan izin orang tua, kegiatan belajar bisa terus berjalan dalam kondisi apapun.
“Izin orang tua dan inisiatif dari orang-orang sekitar sangat penting. Kalau ada dukungan, saya rasa tidak akan sulit,” ujarnya. Kamis, (30/10).
Hal itu disampaikan Shovie saat melakukan kegiatan kemanusiaan bersama Lembaga Harimasada Foundation di Pantai Maiq Anyir, Kelurahan Ijobalit, Lombok Timur. Dalam kegiatan tersebut, para relawan bersama warga dan pengunjung pantai menggelar aksi bersih-bersih sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan.
Sebagai seorang guru teater di beberapa sekolah swasta, Shovie menilai banyak cara yang bisa diterapkan untuk mengajar bahasa Inggris dengan menyenangkan.
“Anak-anak bisa belajar melalui YouTube, Google, atau permainan sederhana yang lucu dan interaktif. Bisa juga dengan kegiatan menggambar atau hiburan ringan agar mereka merasa nyaman dan tertarik,” jelasnya.
Saat ditanya alasannya menjadi relawan di Lombok, Shovie mengaku tertarik dengan budaya dan keindahan alam pulau Lombok.
“Saya suka bermain dan belajar dengan anak-anak. Selain itu, saya penasaran dengan budaya dan wisata Lombok, dan ternyata sangat indah. Masyarakatnya ramah, jadi saya senang tinggal di sini,” katanya.
Shovie berharap, ke depan akan lebih banyak relawan yang tergerak membantu anak-anak belajar bahasa Inggris sekaligus menanamkan kecintaan terhadap lingkungan.
“Kalau kita mencintai lingkungan, pasti akan menjaga kebersihannya. Ditambah anak-anak bisa berbahasa Inggris, peluang mereka untuk berkembang pasti lebih besar,” tambahnya.
Sementara itu, Tarmizi, pendiri Harimasada Foundation, menyampaikan bahwa kegiatan sosial ini merupakan bagian dari pengabdian jangka panjang yang dirintis sejak 2017.
“Mengajar anak-anak berbahasa Inggris secara sukarela adalah kebahagiaan tersendiri. Kami ingin membantu warga menuju Indonesia Emas — generasi muda yang cerdas dan lingkungan yang bersih,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Sahibun, Ketua Pokdarwis Pantai Maiq Anyir, mengucapkan terima kasih kepada Harimasada Foundation dan para relawan yang telah berkontribusi dalam menjaga kebersihan pantai.
“Kami di Pantai Maiq Anyir sangat terbantu dengan kehadiran para relawan. Terima kasih sudah mau bekerja sama dan peduli terhadap lingkungan kami,” ungkapnya. (*DN)
 
 
 
 
