 |
| Drs. H.M. Hamidi, S.T., M.Pd Wakil Ketua II BAZNAS Lotim |
Selong – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lombok Timur terus menunjukkan komitmennya dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) kepada para mustahik dari berbagai kalangan. Pada semester pertama 2025, ratusan penerima manfaat telah terbantu melalui program-program unggulan BAZNAS yang mencakup bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan dakwah.
Wakil Ketua II BAZNAS Lotim, Drs. H.M. Hamidi, S.T., M.Pd., menyampaikan bahwa sasaran penyaluran ZIS difokuskan kepada kelompok-kelompok prioritas. Mereka meliputi kaum dhuafa dan fakir miskin yang kehilangan pekerjaan, pelajar serta mahasiswa dari keluarga kurang mampu, pelaku usaha mikro melalui zakat produktif, warga sakit yang tidak memiliki jaminan kesehatan, serta korban bencana alam seperti kebakaran rumah dan banjir lokal.
“Kami memastikan penyaluran zakat dilakukan secara transparan, tepat sasaran, dan menyentuh semua lapisan masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya, Kamis (18/9).
Untuk meningkatkan penghimpunan dana ZIS, BAZNAS Lotim menerapkan sejumlah strategi kolaboratif yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Langkah ini dilakukan agar potensi zakat di Lombok Timur dapat tergarap maksimal sehingga mampu menjadi solusi nyata bagi pengentasan kemiskinan.
Salah satu upaya utama adalah optimalisasi zakat profesi ASN (Aparatur Sipil Negara). BAZNAS bersama Pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah menandatangani nota kesepahaman pemotongan zakat secara otomatis dari gaji ASN. Hingga September 2025, tercatat lebih dari 5.000 ASN yang berpartisipasi aktif dalam program tersebut.
Selain itu, BAZNAS juga menggandeng pihak swasta, seperti koperasi, BUMDes, dan pelaku industri menengah, untuk menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) melalui zakat perusahaan. Sosialisasi digital turut digencarkan melalui media sosial, radio lokal, majelis taklim, serta aplikasi daring agar masyarakat lebih mudah menyalurkan zakat, infak, dan sedekah. Program inovatif seperti “Gerakan Jumat Berzakat” di masjid-masjid besar juga terus digalakkan bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Kementerian Agama setempat.
Ke depan, BAZNAS Lotim menargetkan peningkatan penghimpunan ZIS hingga 30 persen pada akhir 2025. Dengan dukungan pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, zakat diharapkan tidak hanya menjadi kewajiban keagamaan, tetapi juga instrumen sosial yang berkelanjutan.
“Zakat bukan sekadar ibadah, tetapi juga sarana pengentasan kemiskinan. Jika seluruh potensi zakat di Lombok Timur tergarap maksimal, kami yakin tidak akan ada lagi warga yang kelaparan atau putus sekolah karena alasan biaya,” pungkas Hamidi. (Slv)
