MASTER PLAN PENGEMBANGAN PARIWISATA LAUT DESA SEKAROH
Kabupaten Lombok Timur – Provinsi Nusa Tenggara Barat
Sampul
Nama Dokumen: Master Plan Pengembangan Pariwisata Laut Desa Sekaroh
Lokasi: Desa Sekaroh, Kabupaten Lombok Timur, NTB
Tahun Penyusunan: 2025 – 2030
Disusun oleh: (Nama Tim Perencana / Konsultan / Pemerintah Desa & Dinas Pariwisata NTB)
Logo: Pemerintah Provinsi NTB / Kabupaten Lombok Timur / Desa Sekaroh
Daftar Isi
Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.4 Ruang Lingkup
Analisis Situasi 2.1 Kondisi Eksisting 2.2 Potensi Sumber Daya Alam & Budaya 2.3 Permasalahan Utama 2.4 Analisis SWOT
Visi, Misi, dan Arah Kebijakan
Strategi Pengembangan 4.1 Atraksi Wisata & Daya Tarik 4.2 Produk & Pengalaman Wisata 4.3 Infrastruktur & Fasilitas Penunjang 4.4 Akomodasi & Penginapan 4.5 Pemasaran & Promosi 4.6 Kelembagaan & Tata Kelola 4.7 Lingkungan, Air Bersih & Sistem Persampahan
Program dan Kegiatan (Roadmap 5 Tahun)
Pembiayaan & Sumber Daya
Monitoring & Evaluasi
Penutup & Rekomendasi
Naskah Dokumen
Berikut ringkasan tiap bagian dalam dokumen Master Plan yang lebih lengkap:
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Dulu, Desa Sekaroh di Kabupaten Lombok Timur dikenal dengan tanah subur dan hutan yang memberi kehidupan. Warga menggantungkan hidup dari sawah, memanfaatkan hasil hutan, dan hidup berdampingan dengan alam. Namun, sejak terbitnya SK Menteri Pertanian Nomor 756/Kpts/Um/10/1982, ruang kelola warga makin sempit. Tanah garapan berkurang, hutan jadi batas, dan banyak petani kehilangan tumpuan hidup. Kini, Desa Sekaroh berada di persimpangan. Warga kehilangan sebagian sumber penghidupan, sementara kepastian masa depan lahan masih terus ditunggu.
1.2 Perumusan Masalah
Bagaimana mengembalikan keseimbangan penggunaan lahan agar warga dapat kembali merasakan manfaatnya?
Bagaimana mengembangkan potensi wisata laut, pantai, dan bawah laut sebagai sumber ekonomi baru?
Apa saja faktor yang perlu diperkuat agar pengembangan desa wisata berkelanjutan dan inklusif?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Menyusun arahan strategis pengembangan desa wisata laut Sekaroh yang berkelanjutan.
Peningkatan kesejahteraan warga melalui lapangan usaha wisata.
Menjaga dan melestarikan lingkungan pantai dan bawah laut.
Meningkatkan daya tarik wisata laut Sekaroh di tingkat lokal, regional, dan nasional.
1.4 Ruang Lingkup
Jangka waktu: 5 tahun (2025 – 2030).
Wilayah: seluruh Desa Sekaroh, mencakup Pantai Pink, Pantai Tanjung Ringgit, Tanjung Bloam, dan area pesisir & bawah laut terkait.
Stakeholders: Pemerintah Desa, Dinas Pariwisata Provinsi / Kabupaten, masyarakat lokal (nelayan, petani, UMKM), Pokdarwis, investor.
2. Analisis Situasi
2.1 Kondisi Eksisting
Keadaan lahan dan hutan yang dulunya subur kini terbatas ruang kelolanya.
Potensi alam: pantai berpasir unik, panorama laut, keindahan bawah laut, tebing, hutan pantai.
Infrastruktur dan fasilitas pendukung masih belum memadai (akomodasi, air bersih, sanitasi, tempat ibadah, toilet, pengelolaan sampah).
2.2 Potensi Sumber Daya Alam & Budaya
Atraksi alam: Pantai Pink, Pantai Tanjung Ringgit, Tanjung Bloam.
Potensi bawah laut: terumbu karang, biota laut, snorkeling, diving.
Budaya lokal: kehidupan nelayan, tradisi pesisir, hasil kerajinan lokal, kuliner laut.
2.3 Permasalahan Utama
Ruang kelola pertanian/hutan yang berkurang → kehilangan tumpuan hidup.
Kurangnya fasilitas penunjang wisata dan akomodasi.
Promosi yang belum maksimal.
Kelembagaan lokal belum terstruktur kuat.
Infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, dan pengelolaan sampah belum baik.
2.4 Analisis SWOT
Kategori | Kekuatan (Strengths) | Kelemahan (Weaknesses) |
Alam & Atraksi | Panorama laut & pantai unik; keindahan bawah laut; keanekaragaman alam | Fasilitas wisata masih minim; akses ke lokasi sulit; promosi kurang |
Infrastruktur | Posisi geografis strategis bila dikembangkan | Keterbatasan air bersih; kurang toilet, tempat ibadah, penginapan |
Manusia & Kelembagaan | Komunitas lokal yang memiliki potensi budaya & semangat | Kurang pelatihan; kelembagaan belum formal/terpadu |
Peluang & Ancaman | Peluang besar wisata bahari; NTB mendukung desa wisata; meningkatnya wisatawan domestik/internasional | Ancaman degradasi lingkungan; persaingan antar destinasi; perubahan regulasi lahan |
3. Visi, Misi & Arah Kebijakan
Visi Menjadi Desa Wisata Laut Sekaroh yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing, memadukan kesejahteraan masyarakat dengan pelestarian alam dan identitas budaya pesisir.
Misi
Mengembangkan atraksi wisata laut dan bawah laut yang lestari dan edukatif.
Meningkatkan fasilitas dan akomodasi wisata yang ramah lingkungan dan sesuai kapasitas lokal.
Memperkuat kelembagaan lokal serta tata kelola partisipatif.
Mengelola lingkungan dengan sistem air bersih dan sampah yang baik.
Memasarkan Sekaroh sebagai destinasi wisata bahari unggulan melalui promosi dan branding yang efektif.
Arah Kebijakan
Pelestarian lingkungan dan ekosistem pesisir.
Pemberdayaan masyarakat lokal sebagai pelaku utama.
Pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kolaborasi antar pemangku kepentingan (desa, pemerintah, swasta, masyarakat).
4. Strategi Pengembangan
Detail strategi berdasarkan faktor kritis:
Faktor | Strategi |
Atraksi & Daya Tarik | Mengembangkan kegiatan snorkeling & diving; membuat titik pengamatan bawah laut yang aman; konservasi terumbu karang; jalur trekking pantai; titik photo‐spot; event laut tahunan |
Produk Wisata & Pengalaman | Produk wisata laut edukatif (misalnya wisata nelayan, pengamatan biota laut); paket wisata sunrise/sunset; budaya pesisir lokal (musik, kuliner, kerajinan) |
Infrastruktur & Fasilitas Penunjang | Meningkatkan akses jalan ke pantai; membangun toilet umum, tempat ibadah, area makan yang bersih; memperbaiki parkir; pusat informasi wisata |
Akomodasi & Penginapan | Pengembangan homestay ramah lingkungan; zona penginapan kecil di sekitar pantai; opsi glamping atau penginapan sederhana dengan karakter lokal |
Pemasaran & Promosi | Branding desa wisata laut; website & media sosial; kolaborasi dengan agen travel; promosi festival laut; pemasaran ke wisatawan domestik dan mancanegara |
Kelembagaan & Tata Kelola | Pembentukan pengelola wisata desa (Pokdarwis / BUMDes) yang punya struktur; regulasi lokal tentang penggunaan lahan pantai; pelibatan nelayan & petani |
Lingkungan, Air & Sampah | Sistem air bersih terpadu; pengolahan sampah pantai‐laut; edukasi lingkungan; regulasi penggunaan plastik sekali pakai; pemantauan kualitas air dan laut |
5. Program & Kegiatan (Roadmap 5 Tahun: 2025-2030)
Tahun | Program Utama | Kegiatan & Output | Pihak Terkait |
2025 | Persiapan & penguatan kelembagaan | - Pembentukan tim pengelola wisata & Pokdarwis lengkap - Survei & peta zona wisata laut & pantai - Pelatihan dasar kepada warga tentang pelayanan wisata, kebersihan, pengelolaan sampah | Pemerintah Desa, Dinas Pariwisata, LSM, masyarakat |
2026 | Infrastruktur dasar & fasilitas | - Pembangunan toilet umum & tempat ibadah di lokasi wisata - Akses jalan dan parkir ke Pantai Pink, Tanjung Bloam - Sistem air bersih desa wisata | Pemerintah Kabupaten/Provinsi, Desa, donor/investor lokal |
2027 | Produk wisata & pengalaman laut | - Pengembangan snorkeling/diving trail - Paket wisata nelayan & bawah laut - Festival laut tahunan - Pengembangan kerajinan & kuliner lokal | Masyarakat nelayan, UMKM, Dinas Budaya & Pariwisata |
2028 | Akomodasi & promosi | - Homestay dan penginapan kecil dengan standar kebersihan - Branding & marketing digital - Kerjasama travel agents - Pusat informasi wisata | Investor lokal, Pemerintah Provinsi/Kabupaten, desa wisata |
2029 | Keberlanjutan lingkungan & kualitas pelayanan | - Implementasi sistem pengelolaan sampah laut/pesisir - Monitoring kualitas air laut - Pelatihan lanjutan SDM - Evaluasi dan penyesuaian program sebelumnya | Pemda, LSM Lingkungan, desa |
2030 | Konsolidasi & evaluasi akhir | - Evaluasi menyeluruh semua program - Penyusunan laporan kinerja & rekomendasi tahap berikut - Pelibatan publik untuk menetapkan arah 5 tahun berikutnya | Semua stakeholder terkait |
6. Pembiayaan & Sumber Daya
Estimasi biaya tiap kegiatan di roadmap.
Potensi sumber pembiayaan: APBD Provinsi dan Kabupaten, dana desa, CSR swasta, hibah donor, partisipasi masyarakat.
Sumber daya manusia: pelatihan lokal, kader wisata, pendamping teknis dari pemerintah / lembaga akademik.
7. Monitoring & Evaluasi
Penetapan indikator kinerja (KPI) tiap program (misalnya jumlah wisatawan, tingkat okupansi homestay, kepuasan pengunjung, kebersihan pantai, kualitas air laut).
Periodik laporan tahunan & mid‐term review di tahun 2027/2028.
Mekanisme evaluasi berbasis data (survei pengunjung, feedback masyarakat).
8. Penutup & Rekomendasi
Dokumen Master Plan ini menjadi pedoman strategis Desa Sekaroh untuk mengelola dan mengembangkan wisata laut secara berkelanjutan. Dengan harapan agar Pemerintah Provinsi NTB memberikan ruang tata kelola pantai yang terintegrasi dan mendukung Desa Sekaroh menjadi Kampung Nelayan Merah Putih. Pelaksanaan yang konsisten, kolaboratif, dan mempertimbangkan keseimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan akan memastikan bahwa potensi alam dan budaya Sekaroh benar-benar menjadi sumber kesejahteraan dan identitas yang bangga.