DurasiNTB

Lugas & Fakta

Iklan

terkini

MASTER PLAN PENGEMBANGAN PARIWISATA LAUT DESA SEKAROH.

Tuesday, September 30, 2025, September 30, 2025 WIB Last Updated 2025-10-10T21:42:48Z

MASTER PLAN PENGEMBANGAN PARIWISATA LAUT DESA SEKAROH

Kabupaten Lombok Timur – Provinsi Nusa Tenggara Barat

Sampul

  • Nama Dokumen: Master Plan Pengembangan Pariwisata Laut Desa Sekaroh

  • Lokasi: Desa Sekaroh, Kabupaten Lombok Timur, NTB

  • Tahun Penyusunan: 2025 – 2030

  • Disusun oleh: (Nama Tim Perencana / Konsultan / Pemerintah Desa & Dinas Pariwisata NTB)

  • Logo: Pemerintah Provinsi NTB / Kabupaten Lombok Timur / Desa Sekaroh

Daftar Isi

  1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.4 Ruang Lingkup

  2. Analisis Situasi 2.1 Kondisi Eksisting 2.2 Potensi Sumber Daya Alam & Budaya 2.3 Permasalahan Utama 2.4 Analisis SWOT

  3. Visi, Misi, dan Arah Kebijakan

  4. Strategi Pengembangan 4.1 Atraksi Wisata & Daya Tarik 4.2 Produk & Pengalaman Wisata 4.3 Infrastruktur & Fasilitas Penunjang 4.4 Akomodasi & Penginapan 4.5 Pemasaran & Promosi 4.6 Kelembagaan & Tata Kelola 4.7 Lingkungan, Air Bersih & Sistem Persampahan

  5. Program dan Kegiatan (Roadmap 5 Tahun)

  6. Pembiayaan & Sumber Daya

  7. Monitoring & Evaluasi

  8. Penutup & Rekomendasi

Naskah Dokumen

Berikut ringkasan tiap bagian dalam dokumen Master Plan yang lebih lengkap:

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Dulu, Desa Sekaroh di Kabupaten Lombok Timur dikenal dengan tanah subur dan hutan yang memberi kehidupan. Warga menggantungkan hidup dari sawah, memanfaatkan hasil hutan, dan hidup berdampingan dengan alam. Namun, sejak terbitnya SK Menteri Pertanian Nomor 756/Kpts/Um/10/1982, ruang kelola warga makin sempit. Tanah garapan berkurang, hutan jadi batas, dan banyak petani kehilangan tumpuan hidup. Kini, Desa Sekaroh berada di persimpangan. Warga kehilangan sebagian sumber penghidupan, sementara kepastian masa depan lahan masih terus ditunggu.

1.2 Perumusan Masalah

  • Bagaimana mengembalikan keseimbangan penggunaan lahan agar warga dapat kembali merasakan manfaatnya?

  • Bagaimana mengembangkan potensi wisata laut, pantai, dan bawah laut sebagai sumber ekonomi baru?

  • Apa saja faktor yang perlu diperkuat agar pengembangan desa wisata berkelanjutan dan inklusif?

1.3 Tujuan dan Manfaat

  • Menyusun arahan strategis pengembangan desa wisata laut Sekaroh yang berkelanjutan.

  • Peningkatan kesejahteraan warga melalui lapangan usaha wisata.

  • Menjaga dan melestarikan lingkungan pantai dan bawah laut.

  • Meningkatkan daya tarik wisata laut Sekaroh di tingkat lokal, regional, dan nasional.

1.4 Ruang Lingkup

  • Jangka waktu: 5 tahun (2025 – 2030).

  • Wilayah: seluruh Desa Sekaroh, mencakup Pantai Pink, Pantai Tanjung Ringgit, Tanjung Bloam, dan area pesisir & bawah laut terkait.

  • Stakeholders: Pemerintah Desa, Dinas Pariwisata Provinsi / Kabupaten, masyarakat lokal (nelayan, petani, UMKM), Pokdarwis, investor.

2. Analisis Situasi

2.1 Kondisi Eksisting

  • Keadaan lahan dan hutan yang dulunya subur kini terbatas ruang kelolanya.

  • Potensi alam: pantai berpasir unik, panorama laut, keindahan bawah laut, tebing, hutan pantai.

  • Infrastruktur dan fasilitas pendukung masih belum memadai (akomodasi, air bersih, sanitasi, tempat ibadah, toilet, pengelolaan sampah).

2.2 Potensi Sumber Daya Alam & Budaya

  • Atraksi alam: Pantai Pink, Pantai Tanjung Ringgit, Tanjung Bloam.

  • Potensi bawah laut: terumbu karang, biota laut, snorkeling, diving.

  • Budaya lokal: kehidupan nelayan, tradisi pesisir, hasil kerajinan lokal, kuliner laut.

2.3 Permasalahan Utama

  • Ruang kelola pertanian/hutan yang berkurang → kehilangan tumpuan hidup.

  • Kurangnya fasilitas penunjang wisata dan akomodasi.

  • Promosi yang belum maksimal.

  • Kelembagaan lokal belum terstruktur kuat.

  • Infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, dan pengelolaan sampah belum baik.

2.4 Analisis SWOT

Kategori

Kekuatan (Strengths)

Kelemahan (Weaknesses)

Alam & Atraksi

Panorama laut & pantai unik; keindahan bawah laut; keanekaragaman alam

Fasilitas wisata masih minim; akses ke lokasi sulit; promosi kurang

Infrastruktur

Posisi geografis strategis bila dikembangkan

Keterbatasan air bersih; kurang toilet, tempat ibadah, penginapan

Manusia & Kelembagaan

Komunitas lokal yang memiliki potensi budaya & semangat

Kurang pelatihan; kelembagaan belum formal/terpadu

Peluang & Ancaman

Peluang besar wisata bahari; NTB mendukung desa wisata; meningkatnya wisatawan domestik/internasional

Ancaman degradasi lingkungan; persaingan antar destinasi; perubahan regulasi lahan

3. Visi, Misi & Arah Kebijakan

Visi Menjadi Desa Wisata Laut Sekaroh yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing, memadukan kesejahteraan masyarakat dengan pelestarian alam dan identitas budaya pesisir.

Misi

  1. Mengembangkan atraksi wisata laut dan bawah laut yang lestari dan edukatif.

  2. Meningkatkan fasilitas dan akomodasi wisata yang ramah lingkungan dan sesuai kapasitas lokal.

  3. Memperkuat kelembagaan lokal serta tata kelola partisipatif.

  4. Mengelola lingkungan dengan sistem air bersih dan sampah yang baik.

  5. Memasarkan Sekaroh sebagai destinasi wisata bahari unggulan melalui promosi dan branding yang efektif.

Arah Kebijakan

  • Pelestarian lingkungan dan ekosistem pesisir.

  • Pemberdayaan masyarakat lokal sebagai pelaku utama.

  • Pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

  • Kolaborasi antar pemangku kepentingan (desa, pemerintah, swasta, masyarakat).

4. Strategi Pengembangan

Detail strategi berdasarkan faktor kritis:

Faktor

Strategi

Atraksi & Daya Tarik

Mengembangkan kegiatan snorkeling & diving; membuat titik pengamatan bawah laut yang aman; konservasi terumbu karang; jalur trekking pantai; titik photo‐spot; event laut tahunan

Produk Wisata & Pengalaman

Produk wisata laut edukatif (misalnya wisata nelayan, pengamatan biota laut); paket wisata sunrise/sunset; budaya pesisir lokal (musik, kuliner, kerajinan)

Infrastruktur & Fasilitas Penunjang

Meningkatkan akses jalan ke pantai; membangun toilet umum, tempat ibadah, area makan yang bersih; memperbaiki parkir; pusat informasi wisata

Akomodasi & Penginapan

Pengembangan homestay ramah lingkungan; zona penginapan kecil di sekitar pantai; opsi glamping atau penginapan sederhana dengan karakter lokal

Pemasaran & Promosi

Branding desa wisata laut; website & media sosial; kolaborasi dengan agen travel; promosi festival laut; pemasaran ke wisatawan domestik dan mancanegara

Kelembagaan & Tata Kelola

Pembentukan pengelola wisata desa (Pokdarwis / BUMDes) yang punya struktur; regulasi lokal tentang penggunaan lahan pantai; pelibatan nelayan & petani

Lingkungan, Air & Sampah

Sistem air bersih terpadu; pengolahan sampah pantai‐laut; edukasi lingkungan; regulasi penggunaan plastik sekali pakai; pemantauan kualitas air dan laut

5. Program & Kegiatan (Roadmap 5 Tahun: 2025-2030)

Tahun

Program Utama

Kegiatan & Output

Pihak Terkait

2025

Persiapan & penguatan kelembagaan

- Pembentukan tim pengelola wisata & Pokdarwis lengkap - Survei & peta zona wisata laut & pantai - Pelatihan dasar kepada warga tentang pelayanan wisata, kebersihan, pengelolaan sampah

Pemerintah Desa, Dinas Pariwisata, LSM, masyarakat

2026

Infrastruktur dasar & fasilitas

- Pembangunan toilet umum & tempat ibadah di lokasi wisata - Akses jalan dan parkir ke Pantai Pink, Tanjung Bloam - Sistem air bersih desa wisata

Pemerintah Kabupaten/Provinsi, Desa, donor/investor lokal

2027

Produk wisata & pengalaman laut

- Pengembangan snorkeling/diving trail - Paket wisata nelayan & bawah laut - Festival laut tahunan - Pengembangan kerajinan & kuliner lokal

Masyarakat nelayan, UMKM, Dinas Budaya & Pariwisata

2028

Akomodasi & promosi

- Homestay dan penginapan kecil dengan standar kebersihan - Branding & marketing digital - Kerjasama travel agents - Pusat informasi wisata

Investor lokal, Pemerintah Provinsi/Kabupaten, desa wisata

2029

Keberlanjutan lingkungan & kualitas pelayanan

- Implementasi sistem pengelolaan sampah laut/pesisir - Monitoring kualitas air laut - Pelatihan lanjutan SDM - Evaluasi dan penyesuaian program sebelumnya

Pemda, LSM Lingkungan, desa

2030

Konsolidasi & evaluasi akhir

- Evaluasi menyeluruh semua program - Penyusunan laporan kinerja & rekomendasi tahap berikut - Pelibatan publik untuk menetapkan arah 5 tahun berikutnya

Semua stakeholder terkait

6. Pembiayaan & Sumber Daya

  • Estimasi biaya tiap kegiatan di roadmap.

  • Potensi sumber pembiayaan: APBD Provinsi dan Kabupaten, dana desa, CSR swasta, hibah donor, partisipasi masyarakat.

  • Sumber daya manusia: pelatihan lokal, kader wisata, pendamping teknis dari pemerintah / lembaga akademik.

7. Monitoring & Evaluasi

  • Penetapan indikator kinerja (KPI) tiap program (misalnya jumlah wisatawan, tingkat okupansi homestay, kepuasan pengunjung, kebersihan pantai, kualitas air laut).

  • Periodik laporan tahunan & mid‐term review di tahun 2027/2028.

  • Mekanisme evaluasi berbasis data (survei pengunjung, feedback masyarakat).

8. Penutup & Rekomendasi

Dokumen Master Plan ini menjadi pedoman strategis Desa Sekaroh untuk mengelola dan mengembangkan wisata laut secara berkelanjutan. Dengan harapan agar Pemerintah Provinsi NTB memberikan ruang tata kelola pantai yang terintegrasi dan mendukung Desa Sekaroh menjadi Kampung Nelayan Merah Putih. Pelaksanaan yang konsisten, kolaboratif, dan mempertimbangkan keseimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan akan memastikan bahwa potensi alam dan budaya Sekaroh benar-benar menjadi sumber kesejahteraan dan identitas yang bangga.


PENGEMBANGAN PARIWISATA LAUT DESA SEKAROH MENUJU KAMPUNG NELAYAN MERAH PUTIH.


(1) Dulu, Desa Sekaroh di Kabupaten Lombok Timur dikenal dengan tanahnya yang subur dan hutan yang memberi kehidupan. Warga menggantungkan hidup dari sawah dan hasil hutan, hidup berdampingan dengan alam dalam harmoni yang telah terjalin turun-temurun. Alam Sekaroh bukan hanya sumber penghidupan, tetapi juga identitas dan kebanggaan masyarakatnya.

(2) Namun, sejak terbitnya SK Menteri Pertanian Nomor 756/Kpts/Um/10/1982, ruang kelola warga menjadi semakin sempit. Tanah garapan berkurang, hutan menjadi batas yang tak lagi bebas dikelola, dan banyak petani kehilangan tumpuan hidup. Kebijakan ini secara tidak langsung mengubah wajah sosial-ekonomi Desa Sekaroh yang sebelumnya bergantung pada hasil bumi dan hutan.

(3) Kini, Desa Sekaroh berada di persimpangan. Sebagian besar warga kehilangan sumber penghidupan tradisional, sementara kepastian masa depan lahan mereka masih terus ditunggu. Dalam kondisi ini, sektor pariwisata mulai dilirik sebagai alternatif harapan baru bagi peningkatan ekonomi masyarakat, sejalan dengan kekayaan alam Sekaroh yang luar biasa.

(4) Desa Sekaroh merupakan salah satu dari 99 desa yang ditetapkan sebagai desa wisata di Lombok dan Sumbawa oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2019. Penetapan ini menjadi tonggak penting yang menandai awal transformasi desa dari wilayah agraris ke arah desa wisata berbasis kelautan dan konservasi.

(5) Potensi wisata alam Desa Sekaroh sangat besar. Wilayah ini memiliki pantai-pantai eksotis seperti Pantai Pink, Pantai Tanjung Ringgit dan Pantai Tanjung Bloam, yang telah dikenal luas karena keunikan pasirnya dan panorama laut yang menakjubkan. Ketiga destinasi ini menjadi daya tarik utama yang berpotensi mengangkat Sekaroh menjadi pusat wisata bahari unggulan di Lombok Timur.

(6) Untuk mewujudkan potensi tersebut, Desa Sekaroh perlu memiliki arah dan strategi pengembangan desa wisata yang terencana dan berkelanjutan. Pengelolaan pariwisata harus memperhatikan keseimbangan antara pelestarian alam, pemberdayaan masyarakat lokal, dan peningkatan infrastruktur yang mendukung kenyamanan wisatawan.

(7) Dari hasil analisa awal, terdapat tujuh faktor utama yang berpengaruh dalam pengembangan Desa Wisata Sekaroh, yaitu: (1) atraksi daya tarik wisata, (2) promosi dan informasi wisata, (3) akomodasi penginapan, (4) kelembagaan dan sistem pengelolaan, (5) fasilitas penunjang seperti tempat ibadah, tempat makan, dan toilet umum, (6) penyediaan air bersih, serta (7) sistem pengelolaan persampahan. Ketujuh faktor ini menjadi fondasi dalam penyusunan Master Plan pengembangan pariwisata laut Desa Sekaroh.

(8) Selain pantai dan keindahan alam daratnya, Sekaroh juga memiliki potensi bawah laut yang luar biasa. Terumbu karang, biota laut, dan keanekaragaman hayati yang masih terjaga menjadi aset berharga yang dapat dikembangkan melalui wisata selam, snorkeling, dan konservasi berbasis komunitas. Keindahan bawah laut Sekaroh dapat menjadi ikon wisata bahari Lombok Timur yang bernilai edukatif dan ekologis.

(9) Warga Desa Sekaroh memiliki harapan besar agar Pemerintah Provinsi NTB memberikan ruang tata kelola pantai yang lebih terintegrasi dan berpihak pada masyarakat lokal. Pengelolaan pariwisata yang melibatkan warga setempat akan menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap keberlanjutan lingkungan pesisir.

(10) Melalui penyusunan Master Plan Pengembangan Pariwisata Laut Desa Sekaroh, diharapkan terwujud desa wisata yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing. Sekaroh bukan hanya akan dikenal karena keindahan pantainya, tetapi juga karena masyarakatnya yang berdaya, lingkungannya yang lestari, dan sistem pariwisatanya yang berbasis kearifan lokal serta keseimbangan ekologis.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • MASTER PLAN PENGEMBANGAN PARIWISATA LAUT DESA SEKAROH.

Terkini