![]() |
Sekretaris Daerah (Sekda), Kadis DP3AKB Lotim H.Ahmat, Dan Kepala Bappeda H.Zaidar Rahman. Di Rupatama I Kantor Bupati. Selasa, (29/4/2025). |
Lombok Timur - Pemerintah Daerah melalui DP3AKB memfasilitasi Audiensi Suara Anak Kabupaten Lombok Timur Tahun 2025. Saat audiensi, Kepala Dinas DP3AKB mengatakan sektor pendidikan diLombok Timur khususnya untuk SD dan SMP disampaikan sudah menerapkan 100 persen sekolah ramah anak. Namun dalam implementasinya masih belum maksimal sesuai yang diharapkan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas (Kadis) DP3AKB Lombok Timur (Lotim) menerima Forum Anak Desa yang di bersamai NGO Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) di Rupatama I Kantor Bupati Lombok Timur. Selasa, (29/4).
Diharapkan dari Audiensi yang digelar Sekolah Ramah Anak bisa diterapkan dengan baik di semua Sekolah. Seperti kelengkapan Tempat bermain yang ramah anak, kantin jujur dan fasilitas lainnya yang harus berbeda dengan sekolah lain sehingga kebutuhan anak bisa terlayani dengan baik.
"Di Lombok Timur sendiri sudah 100 persen menerapkan Sekolah Ramah Anak, namun implementasinya belum maksimal, sehingga diharapkan semua pihak bisa lebih memaksimalkannya agar kasus bullying atau perundungan, kekerasan seksual anak dan perkawinan anak bisa di cegah bersama sama", ungkap Kadis DP3AKB Lotim H.Ahmat.
Ia menambahkan, saat ini Kabupaten Lombok Timur sedang tahap persiapan untuk mengikuti Lomba Kabupaten Layak Anak, Pemerintah melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim H.M.Juaini Taofik selaku Ketua Gugus Tugas sudah menyampaikan hal yang sama. Diapun langsung merespon semua harapan anak anak di Lombok Timur yang di sampaikannya pada saat Audiensi di Rupatama I Kantor Bupati.
"Sudah 80 persen berjalan persiapannya, sisanya tinggal 20 persen kita akan optimalkan dan fasilitasi di tahun 2025 ini. Semoga Sekolah Ramah Anak bisa benar benar 100 persen diterapkan", ucapnya.
Sebelumnya, Sekda H.M.Juaini Taofik menyampaikan apa yang di paparkan dan diharapkan oleh perwakilan anak - anak di Lombok Timur berhubungan langsung dengan penomena - penomena sosial yang terjadi di beberapa kabupaten/Kota di Indonesia.
"Hari ini kita mendengarkan audiensi dari anak - anak berhubungan juga dengan penomena yang terjadi di hampir semua Kabupaten apakah itu di tempat umum, rumah tangga, lembaga pendidikan dan yang lainnya", ungkap Juaini Taofik. (Yt)
No comments:
Post a Comment