 |
| Kantor Perumdam Kabupaten Sumbawa Barat. |
Sumbawa Barat, NTB– Puluhan pegawai dan karyawan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Bintang Bano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mendesak Bupati untuk mencopot Direktur Utama perusahaan tersebut. Desakan itu muncul setelah manajemen dianggap tidak merespons tuntutan pegawai serta muncul dugaan tindakan intimidasi.
Dugaan intimidasi muncul setelah surat protes pegawai yang dialamatkan kepada sejumlah dinas dan instansi terkait mendapat reaksi dari Direksi. Direktur Utama Perumdam Bintang Bano disebut memanggil sejumlah pegawai secara terpisah untuk dimintai klarifikasi terkait isi surat protes tersebut.
Ketua Koordinator aksi, Abdul Hamid S.Ag., yang akrab disapa Bang Ken, mengungkapkan bahwa beberapa pegawai dipanggil satu per satu dan diberondong pertanyaan seputar tuntutan yang disampaikan sebelumnya.
“Ini bentuk tekanan. Mereka dipanggil, ditanyai, bahkan dibuatkan surat pernyataan,” ujarnya. Selasa, (18/11).
Menurut Hamid, sedikitnya sembilan pegawai mengalami hal serupa. Bahkan, Pelaksana Tugas (Plt) Dewan Pengawas Perumdam disebut turut melakukan tindakan intimidatif. Tiga pegawai lainnya dipanggil untuk memberikan keterangan. Kondisi ini disebut janggal karena Dewan Pengawas seharusnya mengevaluasi dan mengawasi kinerja direktur, bukan memeriksa pegawai.
Hamid menilai munculnya tindakan Dewan Pengawas memperlihatkan adanya kepentingan tertentu dari pihak-pihak terkait. Ia menyebut fungsi Dewan Pengawas menjadi tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga menciptakan kesan keberpihakan terhadap direktur.
Para pegawai menegaskan tidak akan tinggal diam atas tindakan yang mereka anggap melanggar etika kepemimpinan dan tata kelola perusahaan daerah. Mereka tetap menuntut agar Bupati KSB segera mengevaluasi dan memberhentikan Direktur Utama demi menjaga profesionalitas, kenyamanan kerja, serta keberlangsungan pelayanan Perumdam Bintang Bano ke depan. (DN)
