![]() |
| Bupati Lombok Timur H.Haerul Warisin. |
Selong — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lombok Timur resmi mengukuhkan kepengurusan baru masa bakti 2025–2029 pada Minggu (16/11). Di tengah bayang-bayang pemangkasan anggaran transfer dari pemerintah pusat, Ketua Umum KONI Lotim yang baru, H. Haerul Warisin, menegaskan komitmennya untuk tetap mendorong kemajuan olahraga daerah meski menghadapi tekanan fiskal.
Kepengurusan baru KONI Lotim diisi oleh unsur lintas profesi, mulai dari ASN, pensiunan, pengusaha hingga kontraktor. Formasi itu dirancang sebagai strategi kolektif untuk memperkuat struktur organisasi di tengah keterbatasan anggaran. “Harapannya, kita sama-sama berkorban. Kekurangan anggaran itu nantinya akan ditanggulangi oleh pengurus baru,” ujar Haerul Warisin yang juga menjabat sebagai Bupati Lombok Timur.
Pelantikan dengan tema “Kobarkan Semangat Juara” tersebut langsung dihadapkan pada target besar. KONI Provinsi NTB menargetkan masuk Lima Besar Nasional pada PON XXII Tahun 2028, di mana NTB bersama NTT menjadi tuan rumah. Target tersebut mencakup perolehan 60 medali emas, jauh di atas capaian terbaik sebelumnya di PON Papua 2021 yang menempatkan NTB pada peringkat kesembilan.
Sebagai langkah strategis, Ketua KONI Lotim memutuskan menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab). Anggaran Porkab dialihkan sepenuhnya untuk pembinaan atlet yang akan dipersiapkan menghadapi PON 2028. Keputusan ini dinilai sebagai pengorbanan jangka pendek demi prestasi nasional jangka panjang.
Sementara itu, Ketua KONI NTB, H. Mori Hanafi, memaparkan konsep baru untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII tahun 2026. Ajang tersebut akan mempertandingkan 51 cabang olahraga dan dirancang menjadi penyelenggaraan bersama NTB dan NTT. Sejumlah cabang olahraga akan disebar ke kabupaten/kota, termasuk Lombok Timur yang dipastikan menjadi salah satu tuan rumah.
Strategi penyebaran venue Porprov ini bertujuan ganda: mempercepat persiapan atlet menuju PON 2028 serta memberikan pengalaman penyelenggaraan skala besar kepada panitia daerah, LO, tenaga medis, dan unsur keamanan.
Dengan kepengurusan baru yang menyatakan kesiapan berkorban dan strategi provinsi yang ambisius, perhatian dunia olahraga NTB kini tertuju pada Lombok Timur. Daerah ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak pencapaian target 60 medali emas pada PON 2028. (DN)
