![]() |
| Pendiri HARIMASADA Tarmizi Bersama Volunteer Asal Inggris Miss.Bea, Ketua Pokdarwis dan Pengunjung dari Lembaga MMC NTB Di Pantai Maiq Anyir. Selasa, (21/10). |
Lombok Timur – Lembaga HARIMASADA kembali mendatangkan seorang relawan (volunteer) asal Inggris ke Pantai Maiq Anyir, Kelurahan Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji, pada Selasa (21/10/2025). Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mempromosikan keindahan alam dan budaya Pulau Lombok kepada wisatawan mancanegara. Kegiatan bersih - bersih pantai rencana akan dilakukan selama seminggu disela sela kesibukannya mengajar Bahasa inggris sebagai mata pelajaran tambahan atau ekstrakurikuler di beberapa sekolah.
Pendiri HARIMASADA, Tarmizi, menjelaskan bahwa HARIMASADA merupakan singkatan dari Harapan Itu Masih Ada, sebuah organisasi nirlaba yang berdiri sejak 17 Juli 2017 di Pulau Lombok. Lembaga ini awalnya berfokus pada pemberdayaan anak-anak, pelestarian lingkungan, dan kemajuan masyarakat lokal. HARIMASADA juga akan terus berkolaborasi dengan semua relawan untuk ajang pertukaran Budaya daerah masing - masing.
“Kami percaya setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk bermimpi, belajar, dan membangun masa depan yang lebih cerah. Bersama relawan dan para pendukung, kami berupaya menciptakan peluang, menumbuhkan harapan, dan membawa perubahan yang berkelanjutan,” ujar Tarmizi.
Pria yang akrab disapa Izi ini merupakan mantan pekerja kapal pesiar Royal Caribbean Cruise Line. Ia mengaku mendirikan HARIMASADA setelah memutuskan berhenti bekerja di kapal pesiar pada tahun 2016.
“Selama dua tahun saya mencari rezeki dan pengalaman di kapal pesiar, dan saya merasa sudah saatnya kembali mengabdi kepada masyarakat. Saya ingin membantu anak-anak dalam pendidikan serta turut membangun Lombok Timur agar lebih dikenal wisatawan mancanegara,” jelasnya.
Miss Bea, kepada media ini menyampaikan sangat bangga menjadi relawan (Volunteer) di Lombok. Bagi gadis asal Inggris yang baru saja menyelesaikan studinya di salah satu perguruan tinggi ini menilai pulau Lombok dengan kondisi masyarakatnya yang rata - rata ramah sulit ditemukan didaerah lain. Ia bahkan merasa senang bisa memberikan pelajaran dan aneka permainan menarik bagi anak - anak dengan didampingi langsung oleh Tarmizi selaku penerjemahnya.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Maiq Anyir, Sahibun, menyampaikan bahwa HARIMASADA telah memberikan kontribusi besar dalam upaya promosi pantai ke wisatawan asing.
“Kami dan HARIMASADA sudah menjadi satu kesatuan yang saling mendukung, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan pantai serta kegiatan promosi wisata,” ujarnya.
Ia menambahkan, hubungan emosional antara dirinya dan pendiri HARIMASADA sudah terjalin lama. Visi Pokdarwis yang ia pimpin pun sejalan dengan misi lembaga tersebut, terutama dalam pengurangan sampah pantai dan kegiatan daur ulang plastik.
“Setiap relawan mancanegara yang datang bersama HARIMASADA selalu ikut turun langsung membersihkan pantai bersama warga,” tambahnya.
Sahibun juga berjanji akan berusaha melakukan pembenahan tata kelola obyek wisata Pantai Maiq Anyir. Agar kedepan, pengunjung bisa semakin nyaman dan aman berlibur.
"Saya baru beberapa bulan jadi pengurus, setelah sempat dipegang lumayan lama sama pengurus sebelumnya. Tapi kami berjanji akan terus berbenah", pungkasnya.
Pengunjung Pantai Maiq Anyir Awaludin, mengatakan kebersihan Pantai semestinya menjadi prioritas. Selain bisa meningkatkan jumlah pengunjung atau wisatawan, juga sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan kesehatan.
"Kebersihan Pantai memang penting, karena wisatawan tidak hanya butuh keselamatan dan kenyamanan, tapi juga tata kelola pantainya sebagai daya tarik ", ungkap orang yang familiar disapa Ilham ini.
Melalui kolaborasi antara HARIMASADA dan pelaku wisata lokal, diharapkan upaya menjaga kebersihan pantai dapat mengurangi limbah kiriman dari laut luar serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan. Selain itu, program relawan juga menyasar sektor pendidikan dengan memberikan pelatihan bahasa Inggris dan aneka permainan di sekolah-sekolah setempat sebagai kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa SD, SMP, hingga SMA.
"Sudah ada sekitar 20 sekolah atau madrasah yang sudah mau memberikan kami ruang mengajarkan adik adik kami bahasa Inggris dengan mempertemukan mereka langsung dengan wisatawan dan juga penutur aslinya. Sekarang kami mencoba merambah ke Kebersihan lingkungan. Semoga bisa membawa manfaat dan dampak positif", tandasnya. (*Sb)
