DurasiNTB

Lugas & Fakta

Iklan

terkini

FKY Lombok Kecam Tayangan Trans7 yang Dianggap Hina Pesantren dan Kiai.

Tuesday, October 21, 2025, October 21, 2025 WIB Last Updated 2025-10-22T01:05:05Z
Logo Forum Komunikasi Yayasan Lombok.


Mataram – Forum Komunikasi Yayasan Lombok (FKY Lombok) mengecam keras salah satu tayangan di stasiun televisi nasional Trans7 yang dinilai menampilkan narasi negatif dan berbau fitnah terhadap pesantren dan para kiai. Tayangan tersebut menarasikan santri sebagai simbol perbudakan, digambarkan ngesot menyalami kiai, serta memberikan amplop. Tak hanya itu, pengisi suara juga menuding para kiai hidup mewah dengan mobil miliaran rupiah dan sarung berharga jutaan.



Ketua FKY Lombok, Hasanah Efendi, menyebut isi tayangan itu sangat melukai perasaan santri dan kiai di seluruh Indonesia. Ia menilai narasi tersebut bukan karya jurnalistik, melainkan propaganda sesat yang berpotensi meruntuhkan peran penting pesantren dalam kehidupan berbangsa. “Ini narasi yang betul-betul melukai perasaan santri dan kiai di Indonesia. Sangat merendahkan dan bukan karya jurnalistik, tapi propaganda untuk meruntuhkan pesantren,” tegas Hasanah melalui siaran tertulis, Selasa (14/10).



FKY Lombok menuntut pihak Trans7 untuk bertanggung jawab atas tayangan yang dianggap mencemarkan nama baik pesantren dan tokoh agama. Hasanah juga mendesak agar Trans7 segera melakukan klarifikasi terbuka serta memulihkan citra pesantren dan kiai yang telah dirugikan akibat penyiaran narasi tersebut. “Trans7 harus meminta maaf secara terbuka dan mengembalikan citra pesantren yang difitnah dengan narasi jahat itu,” ujarnya.



Lebih lanjut, Hasanah menilai tayangan tersebut tidak hanya melanggar prinsip-prinsip jurnalistik, tetapi juga berpotensi menebarkan kebencian dan memecah belah bangsa. Ia menilai media seharusnya berperan menjaga nilai persatuan dan menghormati lembaga keagamaan, bukan justru menampilkan konten yang menyinggung keyakinan dan martabat umat. “Tayangan itu terang-terangan menghina pesantren dan tokoh agama. Ini bukan hanya pelanggaran etika jurnalistik, tapi juga ancaman terhadap kerukunan nasional,” tambahnya.



FKY Lombok juga menilai program tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk diskriminasi terhadap pesantren dan kiai, yang sejatinya memiliki jasa besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Hasanah mengingatkan bahwa pesantren telah lama menjadi benteng moral dan pendidikan yang berperan penting dalam pembentukan karakter bangsa.



“Jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, para ulama telah membangun pondasi pendidikan melalui pesantren. Selain menjadi tempat belajar agama, pesantren juga menjadi markas perjuangan kemerdekaan yang dipimpin para kiai dan ulama. Maka, sangat tidak pantas jika pesantren digambarkan secara buruk seperti itu,” pungkasnya. (*Hs)


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • FKY Lombok Kecam Tayangan Trans7 yang Dianggap Hina Pesantren dan Kiai.

Terkini