Kalaksa BPBD NTB Hadiri Ritual “Ngasuh Gunung” Di Rinjani Untuk Hormati Korban dan Jaga Kelestarian Alam.

Kalaksa BPBD NTB Ir.H.Ahmadi,SP Saat Usai Ritual Adat Bersama Agam Rinjani Dan Beberapa Tokoh Adat. Senin, (4/8).

Lombok Timur – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Ir. H. Ahmadi, SP. menghadiri ritual adat "Ngasuh Gunung". Kegiatan digelar sebagai bentuk penghormatan kepada para korban pendakian serta upaya menjaga kelestarian lingkungan Gunung Rinjani, Edelweis Medical Help Center (EMHC) menggelar acara ritual adat bertajuk Ngasuh Gunung di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, pada Senin, 4 Agustus 2025.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Agam Rinjani dan melibatkan sepuluh pemangku adat dari berbagai wilayah di Lombok. Ritual dilangsungkan di dua titik, yakni Pos 2 Batu Berugak dan lokasi jatuhnya Juliana, wisatawan asal Brasil yang meninggal saat mendaki Rinjani. Titik lainnya adalah lokasi jatuhnya dua korban terakhir yang berhasil dievakuasi menggunakan helikopter.

Acara puncak berlangsung di Rumah Adat Sajang, yang menjadi pusat pelaksanaan prosesi adat. Ketua EMHC sekaligus Ketua Rinjani Squad, Mustiadi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi menjaga kebersihan dan keindahan Gunung Rinjani.

“Ini adalah bentuk penghormatan kami terhadap alam dan para korban, serta pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan dan pelestarian lingkungan,” ujar Mustiadi.

Kepada Media ini Ir. H. Ahmadi, SP. menekankan pentingnya keselamatan wisatawan saat berlibur atau dalam menikmati keindahan alam Taman Nasional Gunung Rinjani termasuk saat melakukan pendakian ke Puncak gunung Rinjani.

“Setiap pendaki wajib menjaga stamina dan mematuhi seluruh peraturan pendakian, termasuk menghormati awig-awig atau aturan adat yang berlaku,” tegas Ahmadi. Ia juga mengingatkan agar wisatawan tidak membuang sampah sembarangan dan ikut serta menjaga kelestarian lingkungan Rinjani.

Kegiatan Ngasuh Gunung ini menjadi simbol sinergi antara adat, pelestarian alam, dan keselamatan wisatawan, serta diharapkan menjadi agenda rutin untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam di kawasan Gunung Rinjani. (DN)