Monday, June 19, 2023, June 19, 2023 WIB
Last Updated 2023-06-20T05:10:02Z
Lombok TimurNewsNTB

Dinsos Lotim Gandeng BPJS Lakukan Bimbingan Teknis Dan Pemanfaatan SIKS -NG.

Advertisement



Lombok Timur _ Dinas Sosial Kabupaten Lotim bekerjasama dengan BPJS Kesehatan melakukan Bimbingan Teknis Dan Pemanfaatan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Genertion (SIKS - NG). Melibatkan semua Operator Teknis Desa se Lotim di Rupatama II Kantor Bupati Lotim.


Kegiatan akan berlangsung selama tiga hari  yakni mulai dari hari Selasa 20 Juni  hingga  Kamis 22 Juni 2023.


Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lotim H.Suroto SKM. M.Kes dalam pemaparannya menyampaikan koordinasi dan kolaborasi semua pihak dibutuhkan dalam memahamkan warga masyarakat akan pentingnya DTKS. Sehingga jangkauan pelayanan kesehatan bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat Lotim.


"Semua masyarakat miskin harus mendapatkan haknya sesuai aturan yang ada", tegasnya.


Ia meminta kepada semua Operator Teknis Desa yang mengikuti Bimtek agar meningkatkan pelayanan Sosial kepada masyarakat. Orang yang pernah menjabat Kepala Dinas Kesehatan Lotim ini juga menyampaikan keselamatan masyarakat adalah poin yang utama. Apabila yang bersangkutan belum memiliki BPJS ataupun JKN, maka diminta koordinasi semua pihak untuk di carikan solusi atau jalan keluarnya.


"Utamakan keselamatan dulu, surat suratnya kan bisa menyusul, yang penting berusaha dan ada yang mau bertanggung jawab. Kalau tidak ada, kita carikan solusi bagaimana caranya. Karena ini menyangkut nyawa." Tambahnya.


H.Suroto memaparkan bahwa hingga saat ini dari jumlah penduduk Lotim sebanyak 1.369.917 jiwa, yang sudah memiliki JKN -KIS Kartu BPJS Aktif sebanyak 906.634 jiwa. Atau jika dihitung melalui persentase, minat masyarakat terhadap layanan JKN -KIS Kartu BPJS sudah mencapai 66,18 persen.


Sementara jumlah penduduk yang sudah masuk DTKS sebanyak 971.337 jiwa atau 377.520 KK. Namun ada sebanyak 123.512 jiwa yang datanya harus dilakukan  perbaikan Adminduk di Dinas Dukcapil Lotim.


"Mengingat DTKS merupakan syarat utama untuk dapat mengakses segala bentuk BANSOS  Pemerintah seperti PKH,BPNT, BLT.bbm, KIP, KIS dan yang lainnya", terangnya.


Terakhir, ia berpesan kepada semua Operator Desa selaku peserta Bimtek agar benar benar bekerja sesuai tugas dan fungsinya dan memberlakukan semua masyarakat sama Tampa pilih kasih  guna membantu kesehatan masyarakat.


" Saya berharap semua pelayanan Opdes sama sesuai Tupoksinya", pintanya.




Sementara itu, Perwakilan BPJS Noerasydin selaku Kepala Bagian Layanan Peserta menyampaikan sosialisasi Program JKN sangatlah penting. Mengingat manfaat JKN sangat membantu proteksi atau perlindungan. Selanjutnya masyarakat juga  bisa terbantu melalui proses sharing atau berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Dan yang ketiga adalah manfaat Compliance atau kepatuhan atau keikutsertaan. Dimana, dengan masyarakat sudah terdaftar maka warga sudah patuh terhadap aturan hukum yang berlaku.


"Kalau masih sehat rajin - rajinlah membayar iuran jika sudah terdaftar menjadi peserta JKN karena jika sudah mendapatkan penyakit berat akan memakan biaya besar, tentu hal itu akan memberatkan pihak keluarga", tuturnya.


Ia juga mencontohkan manfaat sharing yang secara tidak langsung dapat dirasakan para peserta. 


"Melalui Program JKN sebenarnya kita sudah berbagi atau  bersedekah seperti pasien cuci darah yang setiap Minggu harus melakukan kontrol. Dengan banyaknya warga yang masuk JKN ataupun BPJS Kesehatan dan rajin membayar iuran, maka akan semakin banyak yang tertolong atau terselamatkan", bebernya.


Ia pun menegaskan bahwa untuk peserta JKN dan BPJS Kesehatan tidak perlu ragu karena semua akan mendapatkan perlakuan yang  sama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.


Hanya saja diakuinya saat ini yang banyak menjadi masalah dan kendala dalam proses penanganan pasien  adalah adanya  NIK ganda yang membuat peserta sedikit mengalami kesulitan  pada saat melakukan klaim. 


"Hati hati Karena bisa jadi NIK ganda ini akan di nonaktifkan oleh pihak BPJS. Jadi silahkan di kroscek NIK nya", pintanya. 


Selain juga kesadaran masyarakat akan setoran iuran Bulanan BPJS maupun JKN yang masih terbilang belum optimal.


"Kita juga berharap para peserta BPJS agar rajin membayar iaurannya, mengingat semakin rajin ia membayar iuran bulanan maka akan semakin banyak jiwa yang sembuh atau tertolong", terangnya.


Dia juga menerangkan bahwa bayi baru lahir pun saat ini sudah  bisa didaftarkan menjadi peserta JKN - KIS. Namun harus  diusulkan melalui DTKS. Pihak BPJS juga meminta kepada semua Opdes agar mau bekerja sama menginformasikan bilamana ada perusahaan yang belum mendaftar Karyawannya. 


Guna antisipasi lanjutan manakala sewaktu waktu terjadi kecelakaan kerja atau karyawan tersebut mengalami penyakit berat. Sehingga beban atas biaya berobat dan rawat jalan tidak membengkak.


Kalau memang kasian kita bantu daftarkan , kalau ada pekerja di sekitar kita yang perusahaannya tidak mendaftarkan pekerja tersebut untuk ikut serta dalam JKN maka silahkan dibantu untuk didaftarkan. Untuk keuntungan pribadinya bilamana yang bersangkutan mengalami sakit berat", pungkasnya. (Red)