 |
| Wakil Bupati Lombok Timur H.Moh.Edwin Hadiwijaya. |
LOMBOK TIMUR – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur memperkuat upaya pengentasan kemiskinan ekstrem sebagai program prioritas daerah, sejalan dengan target nasional yang menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 0,5 persen pada 2026. Tantangan besar tersebut dinilai membutuhkan kolaborasi lintas sektor dan dukungan aktif pemerintah desa.
Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh. Edwin Hadiwijaya, menyampaikan bahwa sejumlah strategi telah disusun, termasuk pelatihan dan pemberdayaan masyarakat desa yang terintegrasi dengan program Desa Berdaya milik Pemerintah Provinsi NTB.
“Pelatihan harus tepat sasaran, terutama bagi pemuda di desa-desa yang masuk kategori miskin ekstrem,” ujarnya, Minggu (16/11/2025).
Untuk mendukung penguatan ekonomi masyarakat, Pemkab Lotim juga menyiapkan akses pembiayaan dengan subsidi bunga bagi pelaku usaha lokal. Pada tahun 2026, pemerintah daerah mengalokasikan Rp2,5 miliar sebagai dana penyangga pinjaman bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha.
Program pengentasan kemiskinan ekstrem ini tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga menargetkan terbentuknya 20.000 wirausaha baru dalam lima tahun. Langkah ini diharapkan membuka lapangan kerja lebih luas, mengingat industri besar di Lombok Timur masih terbatas. Peluang wirausaha yang didorong mencakup sektor pertanian, UMKM, hingga jasa seperti barbershop, barista, tata boga, dan tata busana.
Edwin menjelaskan bahwa jumlah keluarga miskin ekstrem di Lombok Timur saat ini tercatat lebih dari 15.000 kepala keluarga. Pemutakhiran data terus dilakukan agar intervensi program berjalan tepat sasaran dan efektif.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan industri besar. Penguatan wirausaha dan ekonomi desa adalah kunci untuk menekan kemiskinan ekstrem secara berkelanjutan,” pungkasnya. (DN)
