 |
| Foto Bersama Insan Pers Lombok Timur Dan Jajaran Petugas Lapas Kelas IIB Selong.Jum'at, (7/11) |
Lombok Timur (NTB) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong menggelar kegiatan coffee morning bersama sejumlah wartawan pada Jumat (7/11/2025). Kegiatan ini dirangkaikan dengan pertunjukan olahraga tradisional perisian, yang melibatkan warga binaan sebagai bentuk pembinaan serta pelestarian budaya Sasak.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh keakraban di lingkungan Lapas Selong.
Kepala Lapas Kelas IIB Selong, Ahmad Sihabudin, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut tidak hanya dimaksudkan sebagai hiburan, tetapi juga sebagai bagian dari pembinaan mental, fisik, dan nilai-nilai budaya bagi warga binaan. Menurutnya, warga binaan memerlukan wadah untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi positif selama menjalani masa pidana.
“Menjalani pidana hingga bebas nanti, warga binaan tetap membutuhkan ruang apresiasi. Perisian ini kami hadirkan sebagai bentuk pembinaan sekaligus upaya melestarikan budaya Sasak yang memang sudah menjadi ikon masyarakat Lombok,” ujar Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad mengungkapkan bahwa pihaknya sempat ragu untuk menampilkan perisian karena khawatir menimbulkan persepsi negatif. Namun, setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata, kegiatan ini dinyatakan sah sebagai bagian dari budaya yang dilindungi dan layak untuk dipertahankan.
“Dulu kami khawatir dianggap sebagai penganiayaan. Tapi setelah koordinasi, ternyata perisian ini merupakan budaya yang dilindungi. Jadi tidak ada masalah, justru menjadi sarana pembinaan dan kedekatan warga binaan dengan budaya mereka sendiri,” jelasnya.
Kepala Lapas juga menegaskan bahwa kegiatan tersebut mampu menumbuhkan semangat dan nilai perjuangan dalam diri warga binaan. “Rata-rata warga binaan di sini adalah orang Sasak. Dengan perisian, mereka merasa dekat dengan akar budaya mereka. Ini membangkitkan semangat untuk berjuang menjalani pembinaan dan tidak mengulangi perbuatannya ketika bebas nanti,” tambahnya.
Setelah sesi coffee morning, kegiatan dilanjutkan dengan foto bersama serta pemberian penghargaan dan sertifikat kepada sejumlah wartawan sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dalam penyebaran informasi yang konstruktif. Acara kemudian ditutup dengan makan bersama antara jajaran Lapas, warga binaan, dan wartawan yang berlangsung hangat serta penuh suasana kekeluargaan. (*DN).
