![]() |
| Ilustrasi Foto Perawat yang Sedang Bekerja. |
LOMBOK TIMUR – Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin, memberikan teguran keras terkait masih adanya tenaga kesehatan yang dinilai kurang ramah dan tidak menunjukkan empati dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Teguran itu disampaikan menyusul sejumlah keluhan yang diterima terkait pelayanan di beberapa fasilitas kesehatan, baik di rumah sakit maupun puskesmas. Senin (10/11/2025).
Bupati Haerul menegaskan bahwa perilaku tidak ramah dari petugas kesehatan tidak boleh dibiarkan. Menurutnya, tenaga kesehatan—baik ASN maupun P3K—memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk melayani dengan hati. “Berikan pelayanan dengan sopan, tunjukkan empati, dan jangan lupa tersenyum,” pesannya.
Ia mengingatkan bahwa pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran besar untuk peningkatan layanan kesehatan, termasuk pembiayaan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan bagi masyarakat. Karena itu, ia menilai tidak pantas jika ada petugas yang justru mempersulit atau memperlambat pelayanan. Hal ini menurutnya berlaku juga bagi sektor perizinan.
Dalam arahannya, Haerul menggarisbawahi tiga prinsip utama yang wajib dipegang aparatur dalam pelayanan publik, yaitu memprioritaskan pelayanan, bekerja disiplin, dan memahami tugas pokok serta fungsi masing-masing. Ia menegaskan bahwa pelayanan publik merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Bupati Lotim juga meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja tenaga kesehatan di seluruh puskesmas dan rumah sakit. Pemerintah daerah, lanjutnya, akan memperkuat peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan pembinaan etika pelayanan publik.
“Kita ingin masyarakat disambut dengan senyum, bukan dengan wajah masam. Senyum adalah bagian dari pelayanan dan pengabdian,” tandasnya. (DN).
