![]() |
Mediasi Pemda Lotim Melalui Dinas PUPR Bersama PDAM dan Masyarakat di Kecamatan Sikur. Rabu, (15/10). |
LOMBOK TIMUR – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama PDAM dan sejumlah perwakilan desa di Kecamatan Sikur menggelar musyawarah masyarakat untuk membahas rencana optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan Rabu, (15/10). Dalam pertemuan tersebut, disepakati pemanfaatan sumber air Sungai Lingkung atau Otak Bangket sebagai sumber utama bagi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kotaraja.
Musyawarah ini dihadiri oleh Kepala Dinas PUPR Lombok Timur Dewanto Hadi, Camat Sikur Saharuddin, Ketua FKDM Lombok Timur L.M. Ridwan, serta perwakilan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan perangkat desa.
Kegiatan tersebut menghasilkan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara Dinas PUPR, PDAM, Pemerintah Desa Kotaraja, para pekasih, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Dari unsur desa, Ketua BPD Kotaraja Lalu Isnaeni turut menandatangani kesepakatan tersebut.
Awalnya Ditolak, Kini Disepakati Penggunaan 50 Liter per Detik
Sebelumnya, rencana pemanfaatan air Sungai Lingkung sempat mendapat penolakan dari masyarakat. Penolakan terjadi karena volume air yang akan diambil dinilai terlalu besar, yakni 120 liter per detik, sehingga dikhawatirkan mengganggu kebutuhan air irigasi pertanian.
Namun setelah dilakukan pembahasan mendalam, seluruh pihak akhirnya menyepakati bahwa debit air yang digunakan untuk SPAM hanya sebesar 50 liter per detik, meskipun izin resmi dari Kementerian PUPR tetap berlaku untuk 120 liter per detik.
Dalam isi MoU ditegaskan, apabila pengambilan air untuk SPAM terbukti mengganggu irigasi, maka distribusi air akan dikurangi bahkan dihentikan sementara pada bulan-bulan tertentu sesuai kondisi di lapangan.
“Kami telah menyepakati aturan bersama. Ketika aliran air irigasi terganggu, pemerintah siap menurunkan bahkan menutup sementara aliran ke IPA. Ini bentuk komitmen terhadap kepentingan petani,” ujar salah satu perwakilan masyarakat dalam musyawarah tersebut.
Pemerintah Akui Kurang Sosialisasi
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas PUPR Lombok Timur, Dewanto Hadi, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas kurangnya sosialisasi pada pelaksanaan program sebelumnya terkait proyek SPAM Pantai Selatan tahap awal.
“Kami menyadari selama ini kurang memberikan sosialisasi yang memadai kepada masyarakat. Karena itu, kami datang langsung untuk menjelaskan dan mendengar masukan warga. Pemerintah berkomitmen agar program ini berjalan tanpa merugikan pihak manapun,” kata Dewanto.
Ia menegaskan, pembangunan fisik SPAM di wilayah Otak Bangket akan segera dimulai dengan target membantu suplai air bersih ke kawasan selatan Lombok Timur yang selama ini mengalami kekeringan dan keterbatasan akses air bersih.
“Pemerintah sudah memiliki izin resmi dari Kementerian PUPR untuk memanfaatkan air sebesar 120 liter per detik. Namun sesuai kesepakatan, kita hanya akan mengambil 50 liter per detik. Kami juga menjamin, jika irigasi terganggu, kami akan tunduk pada perjanjian yang telah ditandatangani,” tegasnya.
32 Ribu Jiwa Akan Terlayani
Menurut data Dinas PUPR Lombok Timur, SPAM Pantai Selatan akan melayani sekitar 32 ribu jiwa di kawasan selatan. Dengan kapasitas tangki mencapai 6.000 liter, program ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih di sejumlah desa, terutama di wilayah yang rawan kekeringan.
Anggaran pembangunan SPAM ini bersumber dari APBD Lombok Timur, dan diharapkan dapat memperkuat layanan air bersih PDAM di wilayah selatan Kabupaten Lombok Timur. (*AD!)