![]() |
Lapas Selong dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur saat Melakukan Penandatanganan PKS di Pos SAE Menanga Baris, Rabu (22/10) |
Lombok Timur - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong memperluas program pembinaan bagi warga binaan dengan menggandeng Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur. Melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang digelar di Pos SAE Menanga Baris, kedua pihak sepakat mengembangkan pembinaan kemandirian berbasis peternakan.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur beserta Sekretaris Dinas dan Kepala Bidang Kesehatan Hewan. Dari pihak Lapas Selong, turut hadir Kepala Lapas Ahmad Sihabudin bersama jajaran pejabat struktural.
Kerja sama tersebut mencakup pelatihan teknis budidaya sapi, manajemen pakan, dan pengelolaan kesehatan hewan yang akan diberikan langsung oleh tenaga ahli dari Dinas Peternakan. Program ini diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan produktif bagi warga binaan agar siap mandiri setelah bebas nanti.
Kalapas Selong, Ahmad Sihabudin, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap program Ketahanan Pangan Nasional sekaligus langkah konkret untuk menekan angka residivisme.
"Kami ingin pembinaan di Lapas Selong tidak hanya membuat warga binaan ‘baik di dalam’, tapi juga siap mandiri ketika di luar. Peternakan ini bukan cuma proyek sapi, tapi proyek perubahan," ujar Kalapas Ahmad Sihabudin.
Usai penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi antara kedua pihak. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan ternak sapi yang telah ada, sekaligus membuka peluang di sektor unggas, terutama ayam petelur, guna mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Rencana tersebut disambut antusias oleh pihak Lapas Selong. Selain memperluas sektor usaha di Pos SAE, kerja sama ini juga memberi kesempatan bagi warga binaan untuk memahami aspek kewirausahaan peternakan, sehingga mereka memiliki peluang lebih besar untuk hidup mandiri setelah bebas.
Ditempat terpisah, Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan melalui Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner drh. Hultatang menyampaikan, warga lapas dinilai cocok mengembangkan kemandirian lewat sektor peternakan. Guna mewujudkan kemandirian dan profesionalitas dalam upaya meningkatkan produktifitas ternak yang berdasarkan keterampilan di Kabupaten Lombok Timur.
"Tujuan kami salah satunya adalah membangun kemandirian bagi para warga binaan agar kedepannya mereka bisa lebih mandiri menciptakan lapangan kerja sendiri melalui bidang peternakan untuk ekonomi yang lebih baik", ujarnya.
Sinergi antara Lapas Selong dan Dinas Peternakan ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan narapidana tidak hanya sebatas penegakan disiplin, tetapi juga pemberdayaan. Melalui pelatihan dan pendampingan yang tepat, harapan baru tumbuh bagi warga binaan — bahkan dari balik tembok pemasyarakatan. (*DN)